Minggu, 04 Desember 2016

Siklus Akuntansi Secara Manual Dan Siklus Akuntansi Secara Komputerisasi


A.  Siklus Akuntansi Secara Manual

Cara manual adalah cara dimana dalam melakukan pencatatan transaksi keuangan ini dilakukan oleh tangan manusia. Dengan ini diperlukan adanya pemisahan tugas baik bagian penjurnalan, buku besar maupun yang lainnya, serta kecermatan dan ketepatan waktu dalam mencatat data keuangan dan penyajian laporan keuangan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kesalahan. Melihat diagram di atas proses manual adalah :
1.     Mengumpulkan bukti transaksi. Bukti transaksi ini nantinya akan menjadi data utama untuk diproses menjadi laporan keuangan. Bukti transaksi ini bisa atas transaksi pengeluaran kas, penerimaan kas, penjualan, pembelian dll. Contohnya :

2.  Penjurnalan. Tahap ini adalah memisahkan transaksi menurut sifatnya, apakah termasuk transaksi penjualan, pembelian, biaya operasional, pembelian harta tetap, dan sebagainya. Kemudian mengklasifikasikan transaksi tersebut ke dalam sebuah catatan berdasarkan urutan kronolgis atau yang sering disebut dengan Jurnal. Jurnal dibagi menjadi dua yaitu Jurnal Umum dan Jurnal Khusus (Kas Masuk, Kas Keluar, Penjualan dan Pembelian). Contoh :
a.       Jurnal Umum

b.      Jurna Khusus

3.      Posting Buku Besar. Setelah penjurnalan tahap selanjutnya adalah memposting ke buku besar, yaitu proses perpindahan informasi akuntansi dari jurnal ke buku besar masing-masing sesuai dengan akun ( aktiva, hutang, modal, pendapatan, biaya, dll. ). Contoh :

4.   Neraca Saldo. Tahap ini berguna untuk menguji keseimbangan debit dan kredit dalam buku besar dan menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan. Contoh :

5.   Jurnal Penyesuaian. Jurnal ini dibuat untuk menyesuaikan saldo-saldo akun agar menunjukkan keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan. Contoh :

6.      Neraca Saldo Setelah Penyesuaian. Setelah membuat jurnal penyesuaian, langkah selanjutnya adalah membuat neraca saldo setelah penyesuaian dengan memasukkan angka yang sebelumnya diperhitungkan dari angka yang ada di neraca saldo sebelumnya dengan angka yang ada di jurnal penyesuaian. Contoh :

7.  Penyusunan Laporan Keuangan. Setelah semua data melewati proses diatas selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan. Laporan keuangan biasanya terdiri dari :
a.       Laporan Laba Rugi (Income Statement)

b.      Neraca (Balance Sheet)

8.      Jurnal Penutup. Jurnal ini adalah ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening-rekening nominal/sementara, sehingga pada awal periode akuntansi selanjutnya saldonya nol. Contoh :

9.  Neraca Saldo Setelah Penutupan. Ini adalah tahap terakhir dalam siklus akuntansi yang bertujuan untuk memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum memulai pencatatan data akuntansi pada periode berikutnya. Contoh :


B.  Siklus Akuntansi Secara Komputerisasi
Berbeda dengan cara manual, cara ini sudah lebih canggih karena proses akuntansi  sudah menggunakan komputer. Kecermatan dan ketepatan waktu pencatatan dan penyajian informasi keuangan dengan cara ini sudah terjamin oleh komputer. Hasil dari komputerisasi pun dapat ditampilkan secara visual screen maunpun print-out.

Data untuk komputerisasi ini tidak jauh berbeda dengan cara manual, dari gambar diatas proses pertama adalah mendapatkan data dari kegiatan operasional perusahaan. Kemudian data tersebut dimasukkan ke komputer yang kemudian disimpan dan akan diproses secara otomatis oleh komputer sehingga menghasilkan Neraca, Laba Rugi, dll. Beberapa aplikasi yang dapat digunakan untuk komputerisasi adalah MYOB, AccPac, DacEasy Accounting dan Zahir Accounting. Salah satu contoh tampilan aplikasi komputer akuntansi :

Dengan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pemrosesan akuntansi yang lebih mudah adalah dengan cara komputerisasi. Selain mudah, dengan cara ini juga lebih efisien dan menghasilkan hasil yang lebih akurat.
Sumber gambar : Google images

Sumber lain       : http://www.bimbie.com/aplikasi-akutansi.htm

Perbedaan Financial Statement dan Financial Reporting


Financial Statement atau Laporan Keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Data dari Financial Statement ini bersifat kuantitatif dengan ditambahkan catatan-catatan yang bersifat kualitatif sebagai pendukung yang sesuai dengan regulasi yang dianut oleh suatu negara tersebut. Ada 5 jenis Laporan Keuangan yang diakui oleh IAI maupun FASB, yaitu :
1.    Laporan Posisi Keuangan (Neraca)
2.    Laporan Laba Rugi
3.    Laporan perubahan ekuitas
4.    Laporan arus kas
5.    Catatan atas laporan keuangan
Sebagai contoh yaitu Laporan Keuangan dari PT. Blue Bird Tbk.
1.      Laporan Posisi Keuangan



2.      Laporan Laba Rugi

3.      Laporan Perubahan Ekuitas

4.      Laporan Arus Kas

5.      Catatan Atas Laporan Keuangan

Sedangkan Financial Reporting atau Pelaporan Keuangan adalah proses penyampaian dari Laporan Keuangan Standar yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan isi Laporan Keuangan dari perusahaan baik kepada para pihak yang berkepentingan maupun publik. Data yang dihasilkan Financial Reporting ini cenderung kualitatif dengan dibubuhi angka kuantitatif untuk menunjuang data kualitatifnya. Di dalam Financial Reporting ini mencakup Financial Statement. Lanjutan contoh di atas, berikut adalah Financial Reportingnya PT. Blue Bird Tbk :
1.      Ikhtisar Kinerja, salah satu bagian ini adalah ikhtisar keuangan.

2.      Laporan Kepada Pemegang Saham, salah satunya adalah laporan dewan komisaris.

3.      Profil Perseroan

4.      Sumber Daya Manusia

5.      Teknologi Informasi

6.      Pembahasan dan Analisis Manajemen

7.      Tata Kelola Perusahaan

8.      Tanggung Jawab Sosial Perusahaan